Kamis, Juni 04, 2009

Apa beda antara Induksi dan Mesomeri ?




-->

Saya selalu menyukai professor yang satu ini ketika kuliah. Ada saja yang dapat di jadikan inspirasi dari pemaparan kuliahnya. Biasanya kita kuliah kalau tiga sks hanya dua pertiganya membahas materi kuliah. Sepertiganya lagi mengenai semangat motivasi. Waktu itu ada beberapa mahasiswa yang mengambil kuliah kimia organic II masih sering lupa membedakan mana yang induksi dan mana yan mesomeri dalam suatu senyawa organic. Beliau langsung menanyakan kami,” kalau anda terluka pasti seluruh bagian tubuh anda merasakan sakit bukan?” ya kata kami serempak. “Itulah mesomeri. Tapi jika ada teman anda yang ikut melihat peristiwa itu juga merasa ikut sakit dan prihatin itu namanya induksi”, sambungnya.


Jadi perbedaannya persis seperti peristiwa itu, kalau induksi ikut merasakan saja tanpa berpengaruh banyak pada pergerakan electron dalam senyawa tersebut. Sedangkan mesomeri mempengaruhi pergerakan electron dalam senyawa tersebut.
Saya berpikir kalau semua dosen mengajar kuliah seperti ini sepertinya para mahasiswa cepat paham. Kebiasaan dari professor ini adalah selalu memotivasi kita untuk mencoba semua hal. Biarkan saja padamulanya anda salah, tapi kesalahan itu akan membuat anda berhati-hati dan tidak akan membuat kesalahan yang sama di waktu yang akan datang.
Beliau juga selalu mengatakan, bahwa saat sekarang ini Indonesia butuh motivasi. karena kata-kata negative selalu saja ada di Indonesia ketika melihat kemajuan seseorang. Kami sebagai dosen katanya tidak perlu mengajar terus di depan kelas. Karena kalau anda semua punya motivasi belajar maka anda semua akan lebih pintar dan cerdas dari dosennya.
Peristiwa induksi dan mesomeri ini juga terjadi di Indonesia. Bangsa kita katanya lebih banyak punya sifat induksi, simpati sehingga efeknya hanya sementara dan tidak mempengaruhi arah pergerakan perubahan di negeri ini. Tapi kalau kita semua bergerak seperti peristiwa mesomeri maka akan banyak perubahan terjadi karena kita semua berada dalam satu system. Merasakan bersama-sama aliran perubahan itu.
Professor yang saya kagumi ini bernama Profesor Adel Zamri. Terima kasih banyak atas Kuliahnya Prof.
(ElqiNet, Kamis, 11 Jumadil Tsani 1430 H/ 04 Juni 2009 M 16:49 WIB)

2 komentar:

wisata riau mengatakan...

aslmkn kanda.... apa kbar....

cik puan mengatakan...

Maa syaa Allah..
Terima kasih untuk tulisan nya kanda..
Semoga pak prof dan kanda selalu dalam keberkahan, aamiin