Lelaki
itu termangu memandang langit. Langit biru diatas kakbah . Burung-burung
merpati itu beterbangan dan meluncur diatas langit Masjidil Haram. Namun,
ketika mereka hampir melintasi Kakbah ia berputar mengikuti arah berputarnya
manusia yang thawaf. Subhanallah, merpati-merpati itu ikut thawaf menghormati
bangunan yang ditegakkan oleh manusia-manusia yang sudah di sucikan Allah.
Ya thawaf berfungsi untuk mensucikan segala
sesuatu. Semua apapun yang ada di atas dunia ini melakukan gerakan thawaf untuk
menyucikan dirinya. Maka ketika ingin membangun peradaban, manusia-manusia
peradaban itu juga harus senantiasa melakukan thawaf, berputar di sekeliling
Allah subhanahuwata’ala. Itu akan mensucikan langkah-langkah mereka. Karena
Allah selalu menjadi poros mereka untuk melakukan segala kebaikan.
Di mulai dari mihrab, thawaf berputar
menjadikan Allah sebagai poros pembangunan peradaban. Akan menghasilkan energi
yang sangat luarbiasa. Energi yang tidak akan pernah habis. Energi yang maha
dahsyat dari yang Maha Dahsyat. Perjalanan mereka akan menjadi aman,
kotoran-kotoran jiwa yang melekat pada mereka akan rontok. Jiwa mereka akan
suci dan qolbu mereka akan memancarkan cahaya.
Ketika itu, hatinya selalu terpaut dengan
Allah, jiwa tersandera dalam genggaman Allah, logikanya lurus hanya kepada
Allah. Mereka bahagia dan membahagiakan. Mereka tidak takut akan kekurangan
rezeki, karena Allah adalah sumber rezeki. Mereka tidak akan mogok beramal
hanya karena hinaan, sindiran bahkan karena cacian yang menyakitkan dari
manusia-manusia yang sudah menjadikan thagut sebagai poros thawafnya,
menjadikan setan-setan sebagai walinya.
Hati
mereka tenang berputar bersama takdir Allah. Karena planetpun mereka thawaf
kepada Allah, Atompun thawaf kepada Allah. Semua makhluk baik sadar maupun
terpaksa mereka semuanya thawaf kepada Allah. Karena barang siapa yang tidak
thawaf maka mereka akan terpental dari putaran rahmat Allah.
Inilah pusat energi yang tiada habis itu.
Seluruh semesta thawaf mengelilingi Allah. Maka ketika manusia-manusia
peradaban ini menyempurnakan thawafnya, maka Allah akan membuat semesta juga
thawaf bersama mereka. Jika Allah sudah cinta kepada manusia, maka semua
manusia dan semua makhluk akan mencintainya. Tapi bila Allah telah murka kepada
seorang manusia, maka Allah akan membuat semua makhluk murka dan benci
kepadanya.
Dan
(ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud."(Q.S Al Baqarah [002]: 125)
Kemudian,
hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah
mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan
melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). (Q.S Al Hajj[007]:
29)
(Masjid Arfaunnas, Ahad, 29 RAmadhan 1432
H/29 Agustus 2011 M, 6:40:24 AM WIB)
Eddy Syahrizal
General Manager QR-Foundation For NKRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar