Senin, November 10, 2008

Orang Hebat Menerima Kesalahan dan Kegagalan


Kesalahan dan kegagalan sering dimaknai sebagai negatifitas dari sebuah proses. Padahal kalau kita tahu, keduanya merupakan keberhasilan dalam wajahnya yang lain. Berkali-kali gagal, berkali-kali salah, dan akhirnya berhasil sesungguhnya berkali-kali orang meraih keberhasilan. Anda boleh bertanya, berapa kali Einstein melakukan kesalahan sebelum menemukan rumus e = mc2 yang mengguncang dunia itu. Demikian juga Thomas Alfa Edison yang termashur memiliki beribu hak paten di Amerika Serikat. Dari sekian ribu patennya, berapa ribu kali kesalahan uji menyertainya. Mereka bukan menghilangkan kesalahan, mereka tidak menafikan kegagalan. Karena salah dan gagal adalah jalan panjangnya kesuksesan. Orang hebat punya itu. Punya eye of mind untuk tidak sekedar memahami kesalahan dan kegagalan sebagai proses yang terpisah dari kesuksesan, melainkan menjadi batu-bata penyusunnya. Orang-orang ini seolah berteriak - seperti teriakan Billi PS Lim - "DARE TO FAIL!"

Sebagai bahan inspirasi, saya tampilkan sejumlah kisah orang hebat yang 'rela' mengakui kesalahan dan kegagalan dalam hidupnya, lalu mengubahnya menjadi prestasi yang luar biasa. Meraka, kata Gede Prama, tidak hanya berhasil membuka gembok psikologis, tetapi juga berhasil memberi warna lain terhadap peradaban manusia.

Soichiro Honda - pendiri dinasti honda yang legendaris - adalah cerita tentang murid miskin yang bercita-cita bisa mendesain piston. Tak terhitung berapa kali dia gagal merancang piston yang baik. Setelah merasa cukup dengan hasil pistonnya, tak terhitung juga berapa puluh kali ia ditolak perusahaan. Lalu berulang kali lagi ia memperbaiki pistonnya sampai akhirnya, setelah bertahun-tahun, perusahaan Toyota menerima rancangannya. Akan tetapi, keadaan perang - yang membuat perekonomian compang-camping - membuat semua mimpinya tenggelam. Tak berhenti mencoba, Soichiro kemudian mendirikan pabrik piston sendiri. Baru saja ada tanda-tanda awal kemajuan, AS membom Jepang dan berantakanlah semuanya. Ia sempat beralih pada bisnis perakitan sepeda motor. Ia menyurati lebih dari 18.000 toko untuk menawarkan produknya. Ada sekitar 5.000 toko yang merespon suratnya. Sukses? Ternyata belum, karena dalam waktu sekejap terjadi over supply dalam produk sepeda motor. Kini namanya berkibar menjadi merek motor dan mobil bermesin bandel di dunia.

Abraham Lincoln, salah seorang presiden AS yang amat dikenang dalam sejarah dunia, memiliki kisah yang sama menariknya. Di umur 22, Lincoln gagal menjadi usahawan. Di umur 23 tidak berhasil menjadi anggota legislatif. Jatuh lagi usahanya di umur 25. Setahun kemudian kekasih yang amat dia cintai meninggal dunia. Disusul kemudian oleh datangnya penyakit depresi mental. Ketika umurnya menginjak angka 34, 37, dan 39, ia kalah lagi berulang-ulang dalam pemilihan menjadi anggota kongres. Tak letih mencoba, ia kemudian mencoba mencalonkan diri menjadi senator di umur 47, kalah lagi dalam pencalonan diri menjadi wakil presiden. Di umur 49, gagal lagi duduk di kursi senator. Namun, di umurnya yang ke 52, ia dipilih menjadi presiden AS yang kemudian dikenang sepanjang masa sebagai pemimpin legendaris.

Warner von Barun dikenal sebagai penemu roket. Suatu hari, ia dipanggil sang bos. Ditanya tentang berapa kesalahan yang sudah ia lakukan. Dengan nada tegas ia menyebut angka 65.121 kali. Ditanya lagi, perlu berapa kesalahan lagi agar roketnya bisa terbang. Ia menyebut angka 5.000 kali lagi! Tidak mau kalah, Walt Disney, proyek kebanggaan dunia itu, harus runtuh sebanyak 302 kali sebelum berjaya hingga saat ini. Disney sendiri, di kemudian hari, mengabadikan proses dirinya itu dalam seuntai kalimat If you can dream it, you can do it.

Apa yang Anda peroleh dari membaca kisah mereka? Meraka berkali-kali gagal. Mereka berulang kali melakukan kesalahan. Tapi, mereka tetap mencoba. Inilah pengakuan paling jujur orang-orang yang melakukan kesalahan. Bukan pengakuan verbal, melainkan kemauan untuk terus mencoba dan memperbaiki. Dan orang hebat memilih jalan itu.

Tidak ada komentar: