Apa
Itu Infak?
Infak (arab, infaq) berasal
dari kata anfaqa, yang mempunyai arti
menafkahkan dan membelanjakan. Dalam istilah syar’i, infak artinya mengeluarkan
sebagian harta yang kita miliki atau pendapatan (penghasilan) yang kita peroleh
untuk tujuan yang sejalan dengan syariat Islam. Dengan kata lain infak adalah
mendermakan atau memberikan rezeki (karunia) atau menafkahkan sesuatu kepada
orang lain berdasarkan rasa ikhlas karena Allah SWT. Berbeda dengan zakat,
infak tidak ada batasnya (nisab-nya).
Jadi, siapa pun bisa berinfak. Infak juga boleh diberikan kepada penerima yang
di kehendaki pemberi, misalnya orangtua, anak yatim, panti asuhan, dan
sebagainya, dengan catatan sejalan dengan syariat Islam, bukan untuk tujuan
yang menyimpang seperti kemaksiatan atau kejahatan. (QS. Al- Baqarah [2]: 215).
Bagaimana
dengan Sedekah?
Sedekah (Arab, shadaqah) berasal dari kata shadaqa yang berarti “benar”. Maksud yang terkandung dalam
pengertian ini bahwa orang yang suka bersedekah adalah “orang yang benar pengakuan imannya.” Sebaliknya
orang yang tidak suka bersedekah berarti imanya palsu. Menurut istilah sedekah
adalah suatu pemberian yang diberikan seorang Muslim kepada orang lain secara
spontan dan sukarela tanpa dibatasi waktu dan jumlah tertentu. Orang yang telah
menunaikan kewajiban zakat, namun masih memiliki kelebihan materi sangat
dianjurkan untuk bersedekah. Wujud sedekah antara lain adalah menyantuni fakir
miskin dan yatim piatu, membangun fasilitas yang bermanfaat untuk umum seperti
sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, perpustakaan, irigasi, dan lain-lain yang
tidak melanggar syariat.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
”Barang siapa mampu dari kalanganmu (umat Islam) yang ingin memelihara dirinya
dari api neraka, maka hendaklah ia bersedekah, walau hanya sebelah biji buah
kurma. Barang siapa tidak mendapatkannya, maka dengan bicara yang baik dan
sopan.
Adakah
Sedekah Non Materi?
Jika zakat dan infak memang
bersifat materi, maka sedekah bisa bermakna kebaikan non materi. Ini untuk
menjamin orang-orang yang tidak kaya secara materi pun masih bisa bersedekah. Dikisahkan
pada masa Rasulullah SAW banyak sekali orang-orang miskin yang cemburu terhadap
orang kaya yang bersedekah, Rasul bersabda,”Setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir
adalah sedekah, setiap tahmid adalah
sedekah, setiap tahlil adalah
sedekah, berbuat baik (‘amar ma’ruf)
adalah sedekah, mencegah kemungkaran (nahy
munkar) adalah sedekah dan menyalurkan syahwatnya pada istri adalah
sedekah.
Disadur dari buku;”Filantropi
Dalam Masyarakat Islam”
CSRC UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
The Asia Foundation
PT Elex Media Komputindo
2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar