Keberhasilan dan kesuksesan adalah harapan dari semua umat manusia. Tidak peduli apakah itu tua atau muda,kaya tau miskin, muslim maupun kafir. Masing-masing memilih jalannya sendiri-sendiri. Sebagai seorang muslim maka kita disatukan oleh kesatuan aqidah. Aqidah lah yang menyamakan gerak langkah kita. Olehkarena itulah, semua itu berasal dari keunikan Islam. Islam itu sempurna, universal dan seimbang. Kaidah asasiyah Islam itu bersifat rabbani dan semestawi. Maksudnya, Islam membawa manusia kepada pengenalan seorang hamba kepada Tuannya yaitu Allah Rabb semesta alam. Pengenalan yang menyeluruh dan mengabdi secara taat dengan pemahaman, keyakinan dan rasa senang.Selain itu, semestawi artinya berlaku mutlak untuk semua manusia yang ada di alam raya ini.
Dalam usaha mencapai keberhasilan setiap manusia memerlukan kontrol dan pengawasan. Hal ini mutlak ada. Diperlukan untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan dari usaha tersebut. Dalam Islam kontrol itu melibatkan tiga unsur pokok seperti yang disebutkan dalam surah attaubah ayat 105.
Pertama pengawasan dari Allah SWT. Pengawasaan ini bersifat mutlak dan terus –menerus. Bakan Rasulullah sendiri sering ditegur secara langsung oleh Allah.antaralain saat pamandanya Abu Thalib meninggal dalam keadaan belum Islam.Belaiau sangat sedih.Al-Qashas 56. Allah menegurnya bahwa yang berhak memberikan hidayah hanyalah Alllah.
Lalu kita juga diingatkan ketika rasulullah menagcuhkan seorang buta ummi maktum Allah menegurnya.dengan turunnya sura Abasa1-6.
Subhanallah! Kita dapat merasakan betapa besarnya pengawasan Allah kepada kekasihnya Muhammmad bin Abdillah SAW.Bagi kita sebagai seorang muslim wujud pengawasan Allah adalah pemahaman kita terhadap semua apa yang diperintahkan Allah. Sehingga kita selalu berlandaskan pada Aqidah yang benar dan murni (Shahihul aqidah).Sehingga dengan pemahaman tersebut kita selalu merasakn Muraqobatullah (pengawasan Allah). Dalam setiap tindakan kita. Sehingga kita menjadi kader-kader aqidah yang menimbang semua hal dengan timbangan rabbaniah. Melahirkan perkataan,perbutan gerak dan diamnya sesuai dengan syariat, ajaran,norma-norma Islam dan senantiasa mengharap keridhaan Allah.
Pengawasan yang kedua adlah dari Rasulullah. Pada zaman nabi dan sahabat, Rasullyllah langsung mengawasi para sahabat dengan seksama. Pengawasan Rasaulullah bertujuan menjaga asholah (kemurnian) Islam dan menerangkan segala perintah yang dikeluarkan Allah melalui Al-Qur’an dan tidak dijelaskan secara mendetil dalam Al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar