Bismillahirrahmanirrohim
Yaa ayyuhal Ikhwatifillah
Attentions :
Don’t believe your eyes , … Don’t believe what you see
Don’t believe what you read ,… Don’t believe what you hear
Just believing God, ALLAH Swt and The Messenger
And your Heart
Sahabat yang sedang kebingungan, ALLAH Swt berikan kita kekuatan menentang kezaliman
Amanah yang diberikan kepada kita adalah bagian dari rahmat-Nya.
Dipundak ini begitu besar tanggung jawab yang kita pikul.
Di dada kita terdengar gemuruh semangat yang begitu dahsyat.
Terlihat wajah yang menyejukkan pandangan.
Yang lisannya sarat dengan untaian doa dan ajakan kebaikan.
Satu diantaranya adalah kita.
Semoga kita tidaklah lagi bingung serta senantiasa berada dalam hidayahnya.
Sampai kematian menghampiri kita.
Sahabat seperjuangan sungguh, kematian adalah sesuatu yang harus direncanakan dengan sempurna dan paripurna. Akhirnya adalah kebaikan, awalnya adalah perjuangan dan tengahnya adalah ujian, fitnah dunia.
Duh, sahabat yang mulia yang sedang kebingungan, Ane rindu dengan Rasulullah. Mungkinkah kita akan bersama beliau di Jannah-Nya?
Saudaraku, yang kucintai karena ALLAH Swt !! Perputaran roda kehidupan begitu cepat berlalu.Sehingga tak terasa akhir perjalanan kehidupan akan segera berakhir. Sungguh, kuulangi kembali, Kehidupan adalah penggalan waktu pengabdian. Pengabdian sejati. Pengabdian hakiki. Pengabdian yang didasari mahabbah. Dilandasi tadhiyah tanpa henti. Sampai waktu perjanjian yang pasti datang menghampiri. Disitulah kangkah kaki ini akan terhenti. Langkah kaki ini akan dilanjutkan sang generasi pengganti. Sebaik-baik generasi pengganti menurutku adalah yang berasal dari sulbi sendiri.
Saudaraku, pertolongan ALLAH Swt itu sangat dekat kepada orang yang bertakwa. Sebaliknya kekalahan itu sangat dekat … maka berhati-hatilah saat kebingungan melanda. Sepertinya kita harus mengingat kematian agar niatan dakwah kita terjaga sarananya. Sarana Qiaymullail, I’tikaf dan dialog dua hati dengan sang pendamping hidup. Namun di saat pendamping hidup belum datang menghampiri. Cukuplah ALLAH Swt sebagai penawar duka di hati.
Janganlah bingung sahabat, mari kita cari arah kematian yang indah, lalu kita kokohkan tapak langkah ini. Sehingga semua cita kita dapat kita wujudkan. Agar tidak terjadi distorsi sejarah kehidupan karena tidak adanya kesamaan persepsi.
Ya ALLAH Swt jadikanlah kami orang-orang yang mencintai kematian.
Sang pujangga dakwah yang semakin kesepian disaat ada yang kebingungan
Abu Jundii
Markazud jihad, Rabu 9 Juni 2004 09.35 WIB
Kalender Hijriah
Labels
- Renungan (29)
- Orang Hebat (18)
- Islami (17)
- Filantropi Dalam Masyarakat Islam (12)
- Renungan SPD (9)
- Serial Membangun Peradaban (7)
- politik (7)
- Pernik Kehidupan (5)
- Catatan Hati (3)
- Izinkan Aku Berturur Jilid II (3)
- Berita Kegiatan (1)
- Diari Muhibah (1)
- Filosofi Sains Dalam Islam (1)
- Izinkan Aku Bertutur Jilid I (1)
- Kimia Kehidupan (1)
- Majalah Da'watuna (1)
- Pengumuman (1)
- Ramadhan (1)
- Renungan SP (1)
Rabu, Desember 12, 2007
Mencari Arah, Menapakkan Langkah, Mewujudkan Cita
Label:
Renungan SPD
Saya adalah seorang Blogger. Fokus pada kegiatan: Charity, Philantropy dan Literacy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar