Jumat, Desember 14, 2007

Semuanya Belum Terlambat

Ketika hujjah tak terasa lagi tajam, menyentuh tembok kesadaran. Di saat nilai-nilai longgar tak terbantahkan kini kita semua hadir dalam ruang dan waktu yang bukan seperti dulu lagi. Saat kemunafikan-kemunafikan tumbuh dan berkembang mengitari kepala kita, semua terdiam saling bertanya kemana jati diri saya yang dulu ? siapa saya , kok seperti ini ??

Allah Maha Penyayang itu saja sudah cukup. Kita tak boleh menyerah, kuatkan kembali pegangan tangan-tangan kita agar hadir kemesraan cinta dan ukhuwah seperti sedia kala. Lupakan kekerdilan jiwa yang pernah ada atau mungkin akan terus ada, tolong ingatkan kami saudaraku semua.

Berda’wah di dunia yang bergetah kadang menjadikan kita kambing-kambing congek yang tidak lagi punya rasa malu. Padahal sementara adik-adik kecil kita menangis di rumah sederhana yang kita miliki : ALKAMIL-FMIPA Hari ini terlalu banyak luka, perih, compang-camping tetapi tetap kita akan terus berlari, sambil menggerakkan bibir ini untuk senantiasa mengalirkan getaran asma Allah. Dalam semua keterbatasan … dalam semua kekurangan … Ya Allah ampuni kami …

Beberapa waktu yang lalu kami yakin, kami telah terlalu jauh berjalan, percayalah adikku semua kakak rindu bila duduk satu majelis bersama mu kembali. Mengulang indah masa dulu … saat kita bersama , rindu dengan riak gelombang keributan kecil yang selalu menghiasi hari-hari kita.

Ikhwa fillah, mujahid fii da’wah !!! Sesungguhnya kita adalah pilihan-pilihan Allah , tentara-tentara-Nya yang tiada pernah gentar menggoreskan tinta-tinta keteladanan. Kita telah menunjukkan paling tidak, kita mampu menyingkirkan kaum oportunis sampai waktu ini.

Adik kecil ku tercinta … maafkan kami, hapus air mata bening mu . Tidak boleh, tidak boleh ada yang bersedih dalam barisan tentara Allah.Bahagiakanlah perasaan mu … tidak boleh, tidak boleh ada yang murung diantara kita. Karena kami tidak memiliki harta yang banyak , atau material duniawi yang banyak untuk meneruskan risalah ini, selain kami hanya memiliki mu. Oleh sebab itu kami sangat mencintai mu. Berharap kelak kamu menjadi kuat, tegar, sabar, ikhlas dan terjaga. Menjadi garda terdepan penerus risalah ini.

Ya Allah … berikan kekuatan kepada kami, kekuatan dari-Mu untuk menghadapi semua masalah yang menghambat cita-cita tentara-Mu. Ya Allah … rengkuh diri kami dalam dekapan cinta-Mu, sungguh dahaga kami hanya ada pada-Mu penyegarnya. Ya Allah … sadarkan kami sebelum semuanya terlambat, kemudian kuatkan kami dalam kesadaran itu , kesadaran untuk mencintai-Mu di atas segalanya.

Mari pulang saudara ku, kita tata kembali rumah sederhana kita, jangan bersedih adik manis ku , kamu generasi yang kuat, hebat dan taat. Insya Allah … semuanya belum terlambat Insya Allah …. Allahu akbar !!!

KAKAK MU YANG ZHALIM

Tidak ada komentar: