Rabu, Desember 12, 2007

Wahai Mujahid Marilah Bersenandung !!

Amanah bisa jadi adalah beban yang berat
Amanah boleh jadi adalah sesuatu yang menyesakkan dada
Amanah boleh jadi ada yang melukai jiwa
Amanah boleh jadi mambuat pikulan itu patah dan rengkah
Oh … amanah boleh jadi menyakitkan menyusahkan raga
Oah amanah tanpa mu diri hidup ini bagai tak bermaya
Oh amanah engkaulah yang menjadi pelita
Oh amanah setiap saat kita selalu bersua
Bergumul bersama dalam suka dan duka
Amanah bolehkahkah ku bertanya mengapa dikau selalu turut serta
Amanah mengapa engkau selalu turut serta ?
Amanah untuk apakah engkau dicipta
Oh amanah jawablah daku ingin bertanya
Amanah aku ingin bertanya
Mengapa kerja ini tidak pernah selesai ?
Setiap ku buka sebuah pintu
Berjumpa dengan pintu berikutnya
Amanah kadang ku merasakan kelelahan yang luar biasa
Karena aku memang hanya manusia biasa
Manusia yang terbiasa dengan keluh kesah
Amanah salahkah kalau aku bertanya
Sedangkan engkau bukanlah sebuah dosa ?
Amanah marilah kita melangkah bersama
Membuat suatu pekerjaan yang bermakna
Amanah marilah kita bergandengan bersama
Sampai perjanjian itu menjadi nyata
Amanah marilah kita menghadap-Nya
Dengan senyum yang penuh makna
Amanah… amanah …. Oh amanah …
Engkau ajarkanku kehidupan dengan penuh bijaksana
Dalam musim dan tingkap kehidupan yang senantiasa pancaroba
Karena kita inginkan Jannah dan keridhaan-Nya
Amanah marilah kita bersenandung bersama
Lupakan duka dan lara
Sampai waktu perjanjian itu sampai sudah
Amanah ……………………………
Sunguh terkadang engkau memberikan senandung
Senandung sendu dengan selaksa makna dan asa
Amanah karena jiwa dan raga ini memang terasa renta dan papa
Amanah inilah senandung kita
Senandung yang di dasari dengan mahabbah
Amanah akan kuterima engkau sebagai sahabat dengan lapang dada
Amanah mari kita belangkah bersama menghadap-Nya
Amanah karena kita selalu jadi Ghuroba

Sang pujangga dakwah yang sedang mengurai makna amanah
Abu Jundii
Markazud jihad saat kelelahan melanda
Ahad 13 Juni 2004 18.09 WIB

Tidak ada komentar: