فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah tobat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan(Q.S Hud :112) .
Keberanian adalah energi jiwa untuk bergerak dan sanggup melakukan pengorbanan dalam kehidupan yang serba tidak menentu ini. Keberanian adalah api yang membara.Keberanian adalah ombak yang berdebur. Keberanian adalah petir yang menggelegar. Keberanian adalah kilat yang menyambar. Keberanian adalah lembutnya semilir angin. Keberanian adalah teriakan yang meninggi. Apakah menurutmu keberanian itu? Menurut saya keberanian itu adalah … ayo jawab dengan cepat dan tanggap. Tunggu dulu Saudaraku keberanian itu memerlukan pemikiran dan bukan gegabah.
Keberanian adalah ungkapan yang mengetarkan dunia. Keberanian adalah gemerincing wawasan yang melahirkan karya yang berguna. Keberanian adalah Perencanaan yang penuh perhitungan. Keberanian adalah deruan semangat yang mengegelorakan perlawanan total terhadap segala kebatilan. Keberanian adalah kakuratan analisis yang akan memberikan hasil sintesa yang memuaskan. Keberanian adalah produk dari perencanaan yang matang dan kenekatan yang terencana. Apakah ada kenekatan yang direncanakan ? Lalu apa hubungan kenekatan dengan perencanaan? Ini seperti menghubungkan impian dengan kenyataan. Juga laksana hubungan antara dunia dengan akhirat. Hubungan antara yang nyata dan yang ghaib.
Keberanian adalah seni menata dan menstabilisasikan suatu unit-unit kecil menjadi unit yang kompak dan kokoh. Keberanian adalah sebuah pelita yang memberikan cahaya penunjuk jalan dalam kegelapan. Keberanian memberikan banyak inspirasi yang menggelindingkan perubahan-perubahan yang akan membawa perubahan bukan hanya dalam bentuk ilusi dan halusinasi. Tetapi perubahan yang hakiki, mumpuni dan mempunyai akar yang menghunjam kesetiap derap langkah penggerak perubahan itu sendiri. Keberanian adalah wajah lain dari meditasi yang menghasilkan solusi kongkrit dari centang perenangnya peradaban. Bukan meditasi yang hanya memberikan rasa aman dan ketenangan bagi pribadi-peribadi. Tetapi ketenangan kepada komunitas yang lebih luas.
Dari keberanianlah lahirnya berbagai karya monumental yang menyejarah dan selalu menjadi kenangan kemanusiaan. Dengan keberanian sebuah keputusan akan menjadi kebijaksanaan. Dengan keberanianlah perangkat hukum akan menjadi pedang ampuh dalam mengadili segala kemaksiatan dan pelanggaran hukum. Keberanianlah yang memberikan pencerahan kepada hati-hati yang goyah menjadi kokoh. Keberanianlah yang mampu merubah dunia menjadi penuh dinamika. Keberanianlah yang memupuk semangat dan cita-cita. Keberanianlah yang membawa kekakuan menjadi kekukuhan. Keberanianlah yang menjadikan kelembutan menjadi ketegasan.
Keberanian adalah proses pematangan jiwa yang akan melahirkan begitu banyak asa. Membentuk pribadi selalu mengevaluasi diri dalam suatu keyakinan dan independensi. Bukan indepedensi yang rapuh dan tidak jelas juntrungannya. Independensi semu tak punya landasan idiologi serta penuh manipulasi. Pragmatisme materialis yang munafik dan hipokrit dengan keadaan sekitarnya. Akan terlihat sangat menjijikkan seperti seekor anjing yang selalu menjulurkan lidahnya. Keberanian yang sucilah yang akan mengamankan jiwa-jiwa merdeka dan ruh-ruh suci tidak ternoda oleh debu, kotoran serta najis dunia yang nampak selalu manis.
Kesucian keberanian akan terasah dengan asahan tantangan yang didapati dalam perjalanan panjang perjuangan. Perjalanan yang kadang mendatangkan kebosanan, rasa tidak percaya, rendah diri, malas dan kefuturan. Namun kadang kala ada sesuatu yang tidak terduga dalam perjalanan menggapai keberanian tersebut. Keberanian terus menapaki jalan tersebut seakan menjadi kekuatan untuk terus dan terus berlari. Membawa semua beban yang masih terbawa. Kesucian itulah yang akan mengatur kembali desahan nafas yang tadinya sudah terengah-engah. Mengembalikan kelunglaian menjadi semangat. Keletihan menjadi tenaga untuk bergerak. Disaat inilah kesucian keberanian mengajak kita untuk berhenti sesaat. Diam sejenak. Untuk mengatur kembali langkah-langkah perjuangan yang mulai tertatih. Untuk mencari celah perjalanan agar tidak selalu mendaki keterjalan yang terasa mengiris hati. Menghabiskan segala perbekalan yang semakin hari semakin menipis.
Keberanian juga adalah kecipak air saat mengalir dan menentukan arah untuk kembali ke Muara. Keberanian adalah usaha yang selalu mengalir dalam diri hamba yang selalu mendamba kehadiran Rabbnya. Keberanian seperti ini akan melahirkan suatu bentuk kerinduan dari sebuah pertemuan. Pertemuan yang akan sangat membahagiakan.Pertemuan yang akan mendatangkan sederet kebahagiaan. Kebahagiaan yang akan melupakan,melenakan semua penderitaan yang pernah menghunjam jiwa, menusuk raga dan menggelisahkan hati para hamba. Pertemuan yang akan melahirkan kesejukan, kedamaian , ketentraman dan keabadian. Sebuah pertemuan yang hanya ada dalam impian dan akan menjadi kenyataan bila keberanian menuju kesana tetap dipertahankan.
Namun yang menjadi permasalahan sekarang adalah dimanakah kita menemukan keberanian. Dimanakah kita perlu menjelajahi dan mendapatkan keberanian. Gunung mana dan hutan mana serta gurun mana yang harus kita jelajahi agar kita mendapatkan keberanian yang akan membawa kita kepada kesucian perjuangan ? Perjuangan yang akan memberikan perubahan dan entitas yang mulia pada para pengembannnya. Menjadi aktor-aktor sejarah yang memberikan sumbangsih bagi perbaikan peradaban.
Mencari keberanian rupanya tidak mudah. Namun, yang lebih sulit adalah mempertahankan keberanian, mempertahankan kesucian keberanian. Karena boleh jadi keberanian adalah pisau yang bermata dua yang akan menusuk empunya sendiri. Yaitu keberanian yang sudah hilang kesuciaannya. Maka sekarang yang kita butuhkan adalah keberanian untuk mencari keberanian dan keberanian untuk mempertahankan kesucian keberanian. Memang keberanian sebenarnya adalah sikap diri yang berani dan mempunyai nyali untuk melakukan pergerakan dengan nyali yang tidak bisa disembunyikan. Sekali lagi kita butuh keberanian untuk menumbuhkan keberanian. Agar hidup kita selalu berarti. (Akhir dari sebuah perenungan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar